Islam Media News.com, Istanbul ~ Ketua Umum Pimpinan
Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Farida Farichah menyampaikan
gagasan tentang peran perempuan di Indonesia pada forum 2nd General
Assembly Islamic Conference Youth, sebuah forum yang berafiliasi dengan
Organization Islamic Cooperation (OIC).
Pada forum yang berlangsung di Tower World Trade Center, Istanbul, Turki pada 9-11 Oktober tersebut, Farida menyampaikan kepada para delegasi bahwa Indonesia layak menjadi percontohan dunia Islam dalam memajukan peran perempuan.
Menurut dia, Indonesia memang bukan negara Islam, tapi jumlah umatnya terbesar. Salah satu karakteristik Islam Indonesia sangat menghargai hak-hak perempuan dan juga menjamin kebebasannya untuk berperan di ranah publik.
Indonesia, lanjut dia, pernah memiliki presiden perempuan. Semua ranah publik terbuka peluang untuk perempuan. Bahkan untuk ranah politik ada afirmasi 30% kuota perempuan dalam rangka medorong kaum perempuan untuk terjun di politik.
“Saya kira ini satu-satunya di dunia, dan saya menyarankan negara-negara Islam mencontoh Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan sosial dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan,” katanya pada forum bertema 'Preserving Velues Rendering Future Beter' tersebut, melalui siaran pers yang diterima NU Online pada Sabtu (11/10).
Farida berpendapat bagaimana mungkin suatu negara dapat mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera kalau setengah dari rakyatnya tidak dilibatkan dalam membangun negara tersebut.
Selain Farida, Indonesia mengirim delegasi dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Hadir juga perwakilan 48 negara dari 57 negara yang diundang. (Red: Abdullah Alawi)
Pada forum yang berlangsung di Tower World Trade Center, Istanbul, Turki pada 9-11 Oktober tersebut, Farida menyampaikan kepada para delegasi bahwa Indonesia layak menjadi percontohan dunia Islam dalam memajukan peran perempuan.
Menurut dia, Indonesia memang bukan negara Islam, tapi jumlah umatnya terbesar. Salah satu karakteristik Islam Indonesia sangat menghargai hak-hak perempuan dan juga menjamin kebebasannya untuk berperan di ranah publik.
Indonesia, lanjut dia, pernah memiliki presiden perempuan. Semua ranah publik terbuka peluang untuk perempuan. Bahkan untuk ranah politik ada afirmasi 30% kuota perempuan dalam rangka medorong kaum perempuan untuk terjun di politik.
“Saya kira ini satu-satunya di dunia, dan saya menyarankan negara-negara Islam mencontoh Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan sosial dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan,” katanya pada forum bertema 'Preserving Velues Rendering Future Beter' tersebut, melalui siaran pers yang diterima NU Online pada Sabtu (11/10).
Farida berpendapat bagaimana mungkin suatu negara dapat mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera kalau setengah dari rakyatnya tidak dilibatkan dalam membangun negara tersebut.
Selain Farida, Indonesia mengirim delegasi dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Hadir juga perwakilan 48 negara dari 57 negara yang diundang. (Red: Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online
0 komentar:
Posting Komentar